Kamis, 05 Januari 2017

MANUSIA MAKHLUK PENELITI



MANUSIA MAKHLUK PENELITI
Jika kita bicara tentang manusia sebagai makhluk peneliti. Manusia memang telah menjadi peneliti yang paling ulung. Semua hal yang ada sekarang, semua yang kita nikmati sekarang adalah hasil-hasil dari penelitian yang dilakukan manusia berpuluh-puluh tahun bahkan ratusan tahun. Namun sebagai makhluk Allah, kita tidak hanya menjadi kaya dalam hasil penelitian dalam duniawi. Ada kalanya kita harus tetap mengkaji islam sampai kita mengerti betul dan memahami apa yang menjadi kehendaknya dan apa yang menjadi larangannya.

      Namun, dalam kehidupan sekarang dapat kita lihat bagaimana sikap manusia sendiri. Mereka lebih menyakini apa yang disebutkan oleh para pakar-pakar dalam keilmuan mereka masing-masing tanpa menelaahnya kembali. Tentu dengan alquran dan hadist. Dengan begitu kita dapat akan mendapat ilmu yang benar-benar bermanfaat.

Tahukah kalian, mengapa hampir semua peneliti yang sudah menemukan hasil telitiannya memutuskan untuk masuk islam? Karena mereka telah mendapat rahmat dan dibukakan hatinya oleh Allah dengan cara mereka mengetahui kebenaran yang sebenar-benarnya dari Al-Qur'an dan As-sunnah yang mereka coba cocokkan.  Masih ingatkah firman Allah yang berbunyi.
وَلَوْ شَاءَ رَبُّكَ لَآَمَنَ مَنْ فِي الْأَرْضِ كُلُّهُمْ جَمِيعًا أَفَأَنْتَ تُكْرِهُ النَّاسَ حَتَّى يَكُونُوا مُؤْمِنِينَ
.
“Dan jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya. Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang beriman semuanya”[1] (QS: Yunus: 99)

Sebagai contoh adalah kebenaran yang telah dibuktikan oleh salah satu lembaga antariksa tebersar kita saat ini, NASA. Yaitu, bahwa benar adanya matahari akan terbit dari barat. Adalah seorang ilmuwan fisika ukrain. Dimitri Bolykov yang akhirnya diberikan rahmat oleh Allah. Beliau menyatakan keislamannya setelah menemukan bahwa putaran poros bumi kelak akan berbalik arah ini sesuai dengan sebuah hadist yang berbunyi.
““Tidak akan terjadi kiamat sehingga matahari terbit dari tempat terbenamnya, apabila ia telah terbit dari barat dan semua manusia melihat hal itu maka semua mereka akan beriman, dan itulah waktu yang tidak ada gunanya iman seseorang yang belum pernah beriman sebelum itu.” (Riwayat Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah. Dan riwayat Ahmad, Abu Dawud dan Ibn Majah).

Dan masih banyak lagi sebenarnya mukjizat Allah yang sudah terbukti. Namun, kita masih saja menyatakan islam hanya di bibir, naudzubillah. Padahal kita sudah diberi kesempatan oleh Allah dengan banyak tebuktinya firman-firman-Nya.
  1. Konsep Dasar Melakukan Penelitian
Konsep Dasar yang dimaksudkan disini adalah bagaimana cara kita untuk memehami, mempelajari suatu objek penelitian. dan untuk mendapatkan suatu hasil penelitian. Dan tidak hanya dengan hanya memahami dan mempelajari saja kita harus mempunyai ciri - ciri yang dapat memicu penelitian dann penelitian itu harus dengan beberapa pendekatan karena apa jika kita tidak memiliki pendekatan sebelum meniliti maka kita tidak akan menemukan hasilnya seperti sudah saya singgung diatas kalau kita itu harus memahami dan memehami suatu objek penelitian agar mendapatkan hasil penelitiannya.
     
      2.  Kewajiban Meneliti

Berbicara tentang mausia, manusia adalah mahkluk berpikir yang sempurna karena kelebihan ini sudah diberi oleh Allah sejak lahir dan sekarang tentu saja tergantung kepada manusianya sendiri bagaimana manusia tersebut menggunakan pikirannya. Dan sekarang kita beralih ke pokok pembicaraan mengapa manusia itu berkewajiban untuk meneliti? karena menurut saya  manusia berkewajiban meneliti agar mengetahui apakah benar adanya seperti itu yang sudah saya dapat disekolah, dan jika masih ada yang meragukan hal itu maka pasti orang tersebut akan membuat penelitian tentang keraguannya agar dia mendapatkan jawaban yang benar. Dan penelitian itu tidak hanya untuk mendapatkan hasil yang mau dibuktikan tetapi penelitian itu juga dapat menemukan sesuatu yang baru.

     3. Derajat Manusia di sisi Allah

Berbicara tentang derajat manusia disisi Allah tentu saja sama karena Allah itu tidak membeda - bedakam umatnya misalnya saja karena dia kaya atau miskin tetapi Allah akan menilai umatnya dari amal dan perbuatannya. Jika amal dan perbuatannya itu baik maka Allah akan memberikan imbalan pahala yang lebih banyak kepada umat tersebut, dan sebaliknya jika amal dan perbuatan seseorang itu buruk maka itu akan berdampak pada pahalanya., Kenapa demikian?? karena jika menginginkan pahala yang banyak maka kita harus menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya. Dan sekali lagi saya ingatkan bahwa Allah itu tidak membeda - bedakan umatnya dan Allah itu menyetarakan semua umatnya disisi Allah. Dan yang membedakan hanyalah dari amal dan perbuatannya saja.

     4. Kewajiban Melakukan Pendekatan Islami dalam Kegiatan Ilmiah 

Seperti yang sudah saya singgung tadi kalau pendekatan itu sangat penting dalam penelitiasn dan sekarang kita beralih pada kewajiban melakukan pendekatan islami dalam kegiatan ilmiah itu jugab sangat penting karena apa, karena kita sebagai seorang islam harus mengetahui apa - apa saja yang harus atau wajib untuk dilkukan mengenai pendekatan islami dalam kegiatan ilmiah. Dan kita itu harus mengetahui kalau melakukan kegiatan ilmiah itu harus dengan konsep islami juga jadi tidak sembarangan kita membuatnya agar tidak bertentangan dengan islam.

Dan sekarang kita beralih pada Islami Sains. dan pertanyaanbnya sekarang adalah Apakah Islami Sains itu harus diislamkan?? Dan sekarang saya akan membahasnya.
Dan berbicara tentangb islami sains itu sendiri kalau menurut saya islami sains itu tidak harus diislamkan karena apa, karena sains itu sifatnya umum dan tidak mengkhusus. dan ada memang sains islam, sains islam itu adalah wacana yang sangat filosofis  yang berakar dari pemikiran mengenai hakikat ilmu di dalam islam. Dan alam didlam islam dikenal sebagai ayat Allah, suatu sebutan yang juga disematkan kepada kalimat-kalimat yang ada di dalam Al-Quran.

ALLAH  telah menciptakan manusia dengan banyak fungsi dan kegunaan. salah satunya yaitu ssebagai makhluk peneliti dengan landasan surah al`alaq ayat 1-5.


Artinya : “Dengan nama Allah Maha Pengasih Maha Penyayang. (1) Bacalah (nyatakanlah) dengan nama Tuhan mu yang telah menciptakan (segala sesuatu di alam semesta ini). (2) Yang telah menciptakan manusia dari segumpal darah beku. (3) Bacalah (umumkanlah !) dan Tuhanmulah yang Maha pemurah. (4) yang mengajarkan dengan pena. (5) Mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”.    

Dari ayat ini manusia dapat   meneliti apa-  apa yang ada di alam dengan dasar membaca terlebih dahulu.  karena membaca merupakan dasar untuk mennguasai suatu wawasan. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar